Tingkat Turnover Karyawan dan Manfaatnya untuk Perusahaan

Berkurangnya tenaga kerja di perusahaan tentunya mempengaruhi beberapa aspek di perusahaan, terutama keseimbangan dalam jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Maka dari itu kita perlu mengetahui turnover rate perusahaan kita agar planning dalam human resources serta budgeting bisa berjalan dengan efektif. Berikut Japanect Consulting bahas secara singkat untuk memudahkan dalam penghitungan.

Apa itu tingkat turnover karyawan?

Tingkat turnover karyawan adalah presentase dari tingkat perputaran karyawan di suatu perusahaan. Semakin rendah jumlah karyawan yang berhenti bekerja maka semakin rendah juga tingkat turnover karyawan. Namun penilaian ini tentunya juga bisa disesuaikan dengan keperluan perusahaan. Periode waktu untuk penghitungan turnover pun bisa disesuaikan, seperti bulanan maupun tahunan.

Manfaat dari menghitung tingkat turnover

Dengan melihat tingkat turnover, perusahaan dapat mengetahui beberapa poin yang mungkin bisa menjadi bahan penilaian agar perusahaan dapat lebih baik lagi, di antaranya:

  • Perusahaan dapat mengetahui jumlah turnover tiap tahunnya dan juga alasan yang mendasari karyawan memutuskan untuk resign dari perusahaan. HR dapat mencari tahu dan juga mencari solusi yang dibutuhkan bila karyawan memilih untuk resign dikarenakan ketidakpuasannya dengan perusahaan, baik dengan memberikan kompensasi ataupun membuat lingkungan kerja yang lebih nyaman bagi karyawannya.
  • Perusahaan dapat mengetahuipertambahan dan pengurangan karyawan setiap tahunnya, sehingga memudahkan dalam membuat planning untuk manpower yang dibutuhkan masing-masing divisi.
  • HR juga dapat mengatur planning budget dalam rekrutmen tiap tahunnya dengan memperkirakan jumlah karyawan yang resign dan karyawan yang perlu untuk direkrut. Namun selain untuk rekrutmen, perhitungan ini juga sebaliknya bisa dipakai agar HR dapat mengurangi jumlah turnover sehingga mengurangi budget yang dikeluarkan untuk rekrutmen karyawan baru.

Tipe Turnover

Selain menghitung turnover secara keseluruhan, turnover bisa juga dibedakan menjadi turnover relawan dan yang non-relawan.

  1. Relawan: penghitungan turnover dari karyawan yang yang memiliki alasan untuk resign. Alasan untuk resign sendiri ada beberapa macam, baik karena mendapatkan tawaran yang lebih baik maupun faktor lain seperti pengaruh dari atasan maupun manajemen.
  2. Non-relawan: penghitungan turnover karyawan yang resign karena keputusan yang dibuat oleh perusahaan, seperti karyawan yang terkena PHK.

Penghitungan menggunakan kedua tipe ini dapat juga bisa menjadi bahan penilaian perusahaan, apakah manajemen perusahaan perlu diperbaiki atau mungkin perusahaan perlu mempertimbangkan benefit yang bisa membuat karyawan lebih betah di perusahaan.

Cara menghitung turnover

Pada umumnya perusahaan menggunakan perhitungan tingkat turnover karyawan tahunan untuk memudahkan manpower planning setiap tahunnya sbb.

Contoh: Perusahaan A memiliki 150 orang karyawan di awal tahun dan 250 orang karyawan di akhir tahun. Dalam setahun ada 20 orang karyawan yang berhenti bekerja. Maka turnover rate dari perusahaan adalah 10% dengan penghitungan:

Sumber:
https://www.gadjian.com/blog/2020/04/09/cara-menghitung-turnover-rate-tahunan-karyawan/
https://www.karyaone.co.id/blog/turnover-karyawan/#Bagaimana_Cara_Mengatasi_Turnover_Karyawan